Contoh Soal Kimia Titrasi

Contoh Soal Kimia Titrasi

Soal kimia titrasi kelas 11.

Daftar Isi

1. Soal kimia titrasi kelas 11.


2. 0,1 M HCl dititrasi dengan 50 mL larutan yang mengandung 0,8 gram/L NaOH. Maka volume HCl yang diperlukan agar mencapai titik akhir titrasi (Ar Na = 23 g/mol; O = 16 g/mol; dan H = 1 g/mol) adalah 10 mL.

3. sebanyak 20 mL Ca(OH)₂ dititrasi dengan HNO₃ 0,5 M sebanyak 60 mL sampai titik akhir titrasi.

a. Persamaan reaksi setaranya adalah Ca(OH)₂ (aq) +  2HNO₃ (aq)  ⇒  Ca(NO₃)₂ (aq)  +  2H₂O (aq)

b. konsentrasi Ca(OH)₂ adalah 1,5 M.

Penyelesaian Soal :

2. Diketahui : [HCl] = 0,1 M

                      V NaOH = 50 mL

                      [NaOH] = 0,8 gram/L

                      Ar Na = 23 g/mol; O = 16 g/mol; dan H = 1 g/mol

Ditanya : Volume HCl ?

Jawab :

LANGKAH PERTAMA (I)

Hitung massa molekul relatif (Mr) NaOH dengan cara sebagai berikut :

Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H

                = 23 g/mol + 16 g/mol + 1 g/mol

                = 40 g/mol

LANGKAH KEDUA (II)

Hitung mol NaOH dengan cara sebagai berikut :

mol NaOH = massa/ Mr

                  = 0,8 gram / 40 g/mol

                  = 0,02 mol

LANGKAH KETIGA (III)

Hitung konsentrasi NaOH dengan cara sebagai berikut :

[NaOH] = mol/ V

             = 0,02 mol/ 1 L

             = 0,02 M

LANGKAH KEEMPAT (IV)

Hitung volume HCl dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai berikut :

V NaOH × M NaOH = V HCl × M HCl

50 mL × 0,02 M = V HCl × 0,1 M

1 mL. M = V HCl × 0,1 M

V HCl = 1 / 0,1 mL

V HCl = 10 mL

∴ Kesimpulan volume HCl yang digunakan hingga titik akhir titrasi adalah sebanyak 10 mL.

3. Diketahui : V Ca(OH)₂ = 20 mL

                      V HNO₃ = 60 mL

                      [HNO₃] = 0,5 M

Ditanya : a. persamaan reaksi setara ?

               b. konsentrasi Ca(OH)₂ ?

Jawab :

LANGKAH PERTAMA (I)

Buatlah persamaan reaksi dari campuran diatas dengan cara sebagai berikut :

Ca(OH)₂ (aq) +  2HNO₃ (aq)  ⇒  Ca(NO₃)₂ (aq)  +  2H₂O (aq)

LANGKAH KEDUA (II)

Hitung konsentrasi Ca(OH)₂ dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai berikut :

V Ca(OH)₂ × M Ca(OH)₂ = V HNO₃ × M HNO₃

20 mL × M Ca(OH)₂ = 60 mL × 0,5 M

20 mL × M Ca(OH)₂ = 30 mL.M

M Ca(OH)₂ = 30 / 20 M

M Ca(OH)₂ = 1,5 M

∴ Kesimpulan konsentrasi Ca(OH)₂ yang digunakan adalah 1,5 M.

Pembahasan :

Molaritas Larutan (M)  

Rumus:  

M = n/V  

Keterangan : M = konsentrasi zat (M)

                     n = mol zat terlarut (mol)

                     V = volume larutan (L)  

Pengenceran  

Rumus :  

V₁ × M₁ = V₂ × M₂  

Keterangan :  

M₁ = Molaritas larutan sebelum pelarutan/ pengenceran  

V₁ = Volume larutan sebelum pelarutan/ pengenceran  

M₂ = Molaritas larutan sesudah pelarutan/ pengenceran  

V₂ = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan/ pengenceran  

Pelajari lebih lanjut :  

Materi tentang molaritas dalam persen https://brainly.co.id/tugas/20898282

Materi tentang molaritas brainly.co.id/tugas/17676574  

Materi tentang normalitas brainly.co.id/tugas/20861380  

Materi tentang molaritas https://brainly.co.id/tugas/20998786  

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------  

Detail Jawaban :  

Kelas : 10  

Mapel : kimia  

Bab : 7  

Kode : 10.7.9  

Kata Kunci : molaritas, kerapatan, konsentrasi, pengenceran  


2. contoh reaksi kimia titrasi kompleksometri​


Jawaban:

Kompleksometri adalah suatu analisis volumetri berdasarkan reaksi pembentukan senyawa kompleks antara ion logam dengan zat pembentuk kompleks (ligan) atau ligan adalah suatu unsur yang memiliki pasangan elektron bebas untuk di donorkan pada logam.Ligan yang banyak digunakan adalah dinatrium etilen,dianida tetra asetat (Na2EDTA).

Penjelasan:

semoga membantu


3. bantu jawab soal kimia bab titrasi asam basa​


Jawaban:

pasangan data untuk garam terhidrolisis yang tepat

B(1 dan 3)


4. Apa pengertian penitrasi dalam kimia


Jawaban:

Merujuk pada KBBI, penetrasi (/pe-ne-tra-si/) diartikan sebagai suatu penembusan, penerobosan, atau perembesan. Sedangkan menurut kamus Oxford, istilah penetrasi mengacu pada suatu upaya untuk masuk atau melewati sesuatu, terutama yang menggunakan paksaan dan usaha lebih.


5. contoh soal titrasi asam basa


maaf kalau salah ini soalnya setauaku

6. contoh soal titrasi asam kuat dengan basa lemah beserta penyelesaiannya


Perhatikan grafik titrasi asam lemah oleh basa kuat berikut! 

20 mL CH3COOH dititrasi menggunakan larutan NaOH 0,05 M. Konsentrasi larutan CH3COOH dan pH larutan pada titik C berturut-turut adalah....
A. 0,05 M, pH = 7
B. 0,10 M, pH < 7
C. 0,10 M, pH = 7
D. 0,15 M, pH > 7
E. 0,15 M, pH = 7

Pembahasan
Titrasi asam lemah dengan basa kuat.

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Pada titik setara, titik C, larutan bersifat basa karena hidrolisis parsial dari garam yang terbentuk (CH3COONa). Sehingga pH > 7. 

Konsentrasi larutan CH3COOH:
Dengan rumus titrasi asam basa: 
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2

dengan n1 = n2 = 1 diperoleh:
( Pembahasan di atas)


7. Sebutkan macam macam titrasi berdasarkan reaksi kimia nya


Titrasi Argentometri
Titrasi Kompleksiometri

Titrasi redoks 
meliputi
Titrasi Iodo/iodi metri
Titrasi permanganometri

Titrasi Diazotasi



8. buatlah contoh grafik titrasi asam kuat dan basa kuat! buatlah contoh grafik titrasi asam lemah dan basa kuat! buatlah contoh grafik titrasi basa lemah dan asam kuat! buatlah contoh grafik titrasi basa lemah dan asam lemah!


semoga membantu
belajar yg rajin ya dek

9. kimia. titrasi asam.​


Jawaban:

Penjelasan:

C? karena titik ekuivalennya normal


10. buatlah 10 soal essay mengenai titrasi asam-basa....


1. Jika 20,6 mL larutan HCl 0,01 M digunakan untuk mentitrasi 30 mL larutan NaOH sampai titik ekivalen, berapakah konsentrasi larutan NaOH? 

2.  Berapa volume 0,116 M H2SO4 yang dibutuhkan untuk mentitrasi 25 mL Ba(OH)2   0,0084 sampai titik ekivalen?

3. 27,0 mL NaOH  0,310 M dititrasi dengan H2SO4 0,740 M .  Berapa volume H2SO4 yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi? 

4. Hitunglah volume NaOH yang dibutuhkan untuk menetralisasi 50,0 mL asam sulfat 16,0 M. Konsentrasi NaOH adalah 2,50 M!

5. 20 mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata diperlukan 30 mL larutan NaOH, maka kemolaran asam sulfat tersebut adalah....

11. Contoh titrasi kompleksometri


Contoh reaksi titrasi kompleksometri :

- Ag+ + 2 CN- Ag(CN)2

- Hg2+ + 2Cl- HgCl2

12. Buatlah 1 contoh soal dan jawban mengenaipenetapan kadar dengan cara titrasipermanganometri! (berserta cara penyelesaian)​


Jawaban:

Banyak titrasi redoks dilakukan dengan mengunakan indikator warna. ... analit secara lengkap dan cepat kedalam oksidasi yang diinginkan. ... Pada suatu penetapan kadar ferro sulfat (MR = 278) menggunakan metode permanganometri didapatkan hasil volume kalium permanganat 0,1 N yang ...

Penjelasan:semoga membantu ya!!!!


13. Tuliskan contoh aplikasi titrasi berdasarkan reaksi pengendapan​


Jawaban:

Aplikasi nya untuk titrasi perak nitrat [tex]Ag_{}NO_{}[/tex] menjadi produk potensiometri

Penjelasan:


14. Zat kimia yang digunakan untuk mengamati titik akhir titrasi dinamakan ...


Jawaban:

Asidi-alkalimetri

Penjelasan:

Untuk mengetahui keadaan ekivalen dalam proses asidi-alkalimetri ini, diperlukan suatu zat yang dinamakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa adalah zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Asidi-alkalimetri menyangkut reaksi antara asam kuat-basa kuat, asam kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, asam kuat-garam dari asam lemah, dan basa kuat-garam dari basa lemah.


15. Tuliskan 4 contoh indikator yang dapat digunakan untuk titrasi penetralan​


Macam-Macam Indikator Asam Basa

1. Kertas Lakmus

Yang pertama adalah dengan memakai kertas lakmus. Menggunakan kertas lakmus sebagai indikator asam dan basa merupakan cara yang paling praktis, murah dan mudah. Walaupun begitu, kertas lakmus juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak bisa digunakan untuk mengukur secara teliti dan perubahan warna yang ditujukan tidak bisa menunjukkan pH larutan dengan tepat. Lakmus merah akan tetap berwarna merah ketika dimasukkan ke dalam larutan asam, dan akan berwarna biru bisa dicelupkan ke dalam larutan basa. Sedangkan pada lakmus biru akan berwarna biru ketika dicelupkan ke dalam larutan basa dan akan berubah warna menjadi merah ketika dicelupkan ke dalam larutan asam.

2. Larutan indikator

Di labolatorium, indikator yang sering didipakai ialah larutan indikator fenolftalein (PP) metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue (BTB). Larutan indikator tersebut seringkali digunakan untuk titrasi larutan. Penggunaan larutan indikator pada titrasi itu sendiri harus dengan ketelitian dan pengamatan yang sangat tinggi. Pasalnya, perubahan warna akan terjadi hanya dengan beberapa mL.

Baca Juga : "Diksi ( Pilihan Kata ) Pengertian & ( Fungsi - Macam - Contoh )

3. Indikator alami

Indikator asam basa yang ketiga yaitu dengan menggunakan indikator alami. indikator alami yang biasa digunakan ialah mahkota bunga dari bunga sepatu, mawar, bugenvi, maupun dari bahan alami seperti kulit manggis, kunyit dan kubis ungu.

4. pH meter

Indikator asam basa yang ke empat adalah dengan menggunakan pH meter. Peralatan yang bisa membantu dalam menentukan pH larutan ini mempunyai elektroda yang bisa dicelupkan ke dalam larutan yang akan di ukur pHnya. Nilai pHnya sendiri bisa dengan mudah diliat secara langsung melalui angka yang tertera pada layar digital dari alat pH meter itu sendiri.

5. Indikator universal

Indikator asam basa yang terakhir yaitu indikator universal ini akan memberikan warna tertentu jika dicelupkan atau diteteskan ke dalam larutan asam ataupun basa. Warna yang muncul selanjutnya dicocokan dngan warna standar yang sudah diketahui nilai pHnya. Nilai pH bisa dtentukan dengan indikator pH yang relatif sempit, hal ini dikarenakan indikator universal dilengkapi dengan peta warna. Semakin asam suatu larutan maka akan semakin kecil pula nilai pHnya dan makin besar nilai pHnya maka zat tersebut bersifat basa.


16. Apa contoh penerapan titrasi asam basa dalam kehidupan sehari hari?​


Jawaban:

penentuan kadar asam fosfat (H 3 PO 4 ) dalam pupuk

menentukan kadar asam hipoklorit (HClO) dalam pakaian

Penentuan kadar asam benzoat (C 6 H 5 COOH) dalam desinfektan

penentuan kadar asam format (HCOOH) dalam formalin yang digunakan pada industri tekstil

Penjelasan:

Maaf kalau slh


17. Saran dong,contoh soal tentang titrasi nitrimetri yang mudah dipahami terimakasih


Jawaban:

saya tidak dpt jawabannya


18. Contoh asam basa yang di gunakan dalam titrasi asam basa


asam
HCl
H2SO4
HNO3
CH3COOH

Basa
NaOH
Ca(OH)2
NH4OH

19. bantu jawab soal kimia bab titrasi asam basa, jawab semua soal yang ada di foto (menggunakan cara jika memang ada)​


Jawaban:

10. B. 0,1250 m

11. B. 0,75 m

12. 0,25


20. contoh soal beserta pembahasannya tentang Titrasi Asam Basa


Contoh soal dan pembahasan titrasi asam basa

Pembahasan

[tex]\boxed{\boxed{\bold{Titrasi~Asam~Basa}}}[/tex]

Titrasi adalah suatu metode yang dilakukan untuk menentukan konsentrasi zat didalam larutan berdasarkan reaksi asam-basa. Dalam praktikum titrasi, larutan yang dititrasi disebut titrat dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, sedangkan larutan penitrasi disebut titran dimasukkan ke dalam buret. Tirat ditambahkan beberapa tetes larutan indikator asam basa yang disesuaikan dengan reaksi asam-basa yang digunakan. Titran dituangkan dari buret tetes demi tetes ke dalam larutan titrat sampai titik ekuivalen tercapai. Titik ekuivalen adalah titik pada saat asam dan basa tepat bereaksi. Penambahan titran dapat dihentikan ketika reaksi telah sempurna. Penghentian ini dilakukan pada titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai dengan adanya perubahan warna larutan.

Perhitungan titrasi asam basa

Titrasi bertujuan untuk menentukan konsentrasi zat didalam larutan. Rumus yang digunakan menghitung konsentrasi adalah

a x Va x Ma = b x Vb x Mb

dengan,

Va = volume larutan asam (L/mL)

Vb = volume larutan basa (L/mL)

Ma = konsentrasi larutan asam (M)

Mb = konsentrasi larutan basa (M)

a = valensi larutan asam

b = valensi larutan basa

[tex]\boxed{\boxed{\bold{Diket}}}[/tex]  

Titrasi asam basa

[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ditanya}}}[/tex]  

Contoh soal dan pembahasannya

[tex]\boxed{\boxed{\bold{Jawab}}}[/tex]  

Soal 1

-----------------------------------

Sebanyak 30 mL larutan H₂SO₄ dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 M sebanyak 15 mL. Hitunglah kemolaran H₂SO₄ ?

-----------------------------------

Jawab

-----------------------------------

Reaksi ionisasi larutan H₂SO₄ dalam larutannya :

H₂SO₄ (aq) ---> 2H⁺ (aq) + SO₄²⁻ (aq)  

jumlah valensi asam (H⁺) = 2

Reaksi ionisasi larutan NaOH adalah

NaOH (aq) ---> Na⁺ (aq) + OH⁻ (aq)  

jumlah valensi basa (OH⁻) = 1

Menentukan konsentrasi larutan H₂SO₄

a x Va x Ma = b x Vb x Mb

2 x 30 x Ma = 1 x 15 x 0,1

60 x Ma = 1,5

Ma = [tex]\frac{60}{1,5}[/tex]

Ma = 40 M

============================

Soal 2

-----------------------------------

Untuk menetralkan 100ml larutan KOH 0,1M diperlukan larutan H₂SO₄ 0,1M sebanyak?

-----------------------------------

Jawab

-----------------------------------

Reaksi ionisasi larutan H₂SO₄ dalam larutannya :

H₂SO₄ (aq) ---> 2H⁺ (aq) + SO₄²⁻ (aq)  

jumlah valensi asam (H⁺) = 2

Reaksi ionisasi KOH dalam larutannya :

KOH (aq) ---> K⁺ (aq) + OH⁻ (aq)  

jumlah valensi basa (OH⁻) adalah 1

Menentukan volume larutan H₂SO₄

a x Va x Ma (H₂SO₄) = b x Vb x Mb  (KOH)

2 x Va x 0,1 = 1 x 100 x 0,1

0,2 Va = 10  

Va = 50 mL

============================

Soal 3

-----------------------------------

Sebanyak 25 mL larutan CH₃COOH dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi adalah 20 mL. Tentukanlah konsentrasi larutan CH₃COOH !

-----------------------------------

Jawab

-----------------------------------

Reaksi ionisasi larutan CH₃COOH dalam larutannya :

CH₃COOH (aq) ⇄ CH₃COO⁻ (aq) + H⁺ (aq)  

jumlah valensi asam (H⁺) = 1

Reaksi ionisasi NaOH dalam larutannya :

NaOH (aq) ---> Na⁺ (aq) + OH⁻ (aq)  

jumlah valensi basa (OH⁻) adalah 1

Menentukan konsentrasi larutan CH₃COOH

a x V₁ x M₁ = b x V₂ x M₂

a x VCH₃COOH  x MCH₃COOH  = b x VNaOH x MNaOH

1 x 25 x MCH₃COOH  = 1 x 20 x 0,1

[CH₃COOH] = [tex]\frac{20~x~0,1}{25}[/tex]

[CH₃COOH] = 0,08 M

[tex]\mathbf{Pelajari~Lebih~Lanjut }[/tex]  

Konsentrasi asam kuat (titrasi) https://brainly.co.id/tugas/15379, https://brainly.co.id/tugas/2633887, https://brainly.co.id/tugas/22468817, https://brainly.co.id/tugas/5171100 Konsentrasi asam lemah (titrasi) https://brainly.co.id/tugas/21251817, https://brainly.co.id/tugas/4964976# Volume basa kuat (titrasi) https://brainly.co.id/tugas/244714

 

              [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{Semoga~Membantu}}\boxed{\bigstar}[/tex]              

              [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{ionkovalen}}\boxed{\bigstar}[/tex]

[tex]\mathbf{Detil~Jawaban }[/tex]  

Mapel : Kimia

Bab : Titrasi Asam Basa

Kelas : XI

Semester : 2

Kode : 11.7.9

#AyoBelajar


21. soal titrasi asam-basahbantu jawab dog..​


Jawaban:

80 ml

0,1998 gram ≈ 0,20 gram

Penjelasan:

(1)

a.Ma.Va = b.Mb.Vb

2 × 0,0625 × Va = 1 × 0,2 × 50

0,125 Va = 10

Va = 80 ml

(2)

V rata-rata HCl = 20 ml

a.Ma.Va = b. gr/mr

1 × 0,18 × 30 = 2 × gr/74

5,4 = 2 gr/74

2 gr = 399,6

gr = 199,8 mg = 0,1998 gram ≈ 0.20 gram


22. Tugas Kimia Kelas 11 titrasi asam basa no 5​


Correct me if i'm wrong✌


23. Soal Latihan Titrasi !!!Mohon Bantuannya Kak , !!!​


Jawabnya digambar
......................

24. Indikator adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses titrasi yang berguna untuk


Jawaban:

membuat penilaian ringkas, komprehensif, dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat.

Penjelasan:

maaf kalau salah

Jawaban:

Menentukan Konsentrasi dari reaktan

Penjelasan:

Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan.


25. contoh titrasi basa dan lemah dengan asam kuat


Titrasi Asam Basa

 

Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu :



Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa).

Dalam menganalisis sampel yang bersiaft basa, maka kita dapat menggunakan larutan standar asam, metode ini dikenal dengan istilah asidimetri. Sebaliknya jika kita menentukan sampel yang bersifat asam, kita akan menggunkan lartan standar basa dan dikenal dengan istilah alkalimetri.

Dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu secara cermat mengamati perubahan pH, khususnya pada saat akan mencapai titik akhir titrasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna dari indikator lihat Gambar 15.16.



Gambar 15.16. Titrasi alkalimetri dengan larutan standar basa NaOH

Analit bersifat asam pH mula-mula rendah, penambahan basa menyebabkan pH naik secara perlahan dan bertambah cepat ketika akan mencapai titik ekuivalen (pH=7). Penambahan selanjutnya menyebakan larutan kelebihan basa sehingga pH terus meningkat. Dari Gambar 15.16, juga diperoleh informasi indikator yang tepat untuk digunakan dalam titrasi ini dengan kisaran pH pH 7 – 10 (Tabel 15.2).

Prinsip Titrasi Asam basa

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.

Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

Cara Mengetahui Titik Ekuivalen

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.

1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.

2. Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.

Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.

Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.

Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.

Rumus Umum Titrasi

Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:

mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa

Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:

NxV asam = NxV basa

Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:

nxMxV asam = nxVxM basa

keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada ba


26. bahan kimia yang bisa digunakan untuk titrasi


1 titrasi penetralan
NaBoraks
H2SO4
HCL
dan lain lain
2 iodi&iodometri
I2
3 permanganometri
KMnO4
yg lain saya lupa

27. Punya contoh soal perhitungan titrasi ga? Boleh dong di share :) Makasih :D


1. 20 mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata diperlukan 30 mL larutan NaOH, maka kemolaran asam sulfat tersebut adalah.... A. 0,075 M B. 0,10 M C. 0,15 M D. 0,20 M E. 0,30 MLarutan HCl 0.4 M dititrasi dengan larutan NaOH. ternyata titik akhir titrasi tercapai bila 25 mL larutan Hcl memerlukan 100 mL larutan NaOH. tentukan molaritas larutan NaOH

28. ini soal titrasi ada yang bisa ga? cara dan rumusnya ajarin kalo bisa


a x Ma x Va = b x Mb x Vb
1 x 0,1 x 10 = 1 x Mb x 20
Mb = 0,05

M = n/v
Karena volume masih ml, maka rumus menjadi :
M = n x (1000/v)
0,05 = n x (1000/20)
n = 0,001

n = gr/Mr
0,001 = gr/(23+16+1)
0,001 = gr/40
gr = 0,001x40
gr = 0,04 gram

29. Kerjakan soal di bawah ini :Sebanyak 10 ml HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Pada titik akhir titrasi diperoleh rata-rata volume NaOH yang diperlukan adalah 12,5 ml. Hitunglah konsentrasi HCl yang dititrasi, lalu buatlah grafik titrasi asam- basanya!​


M1 V1 = M2 V2

M1. 10 ml = 0.1 M . 12.5 ml

M1 = 1.25 M / 10

M1 = 0.125 M

keterangan:

1 = HCl

2 = NaOH


30. mohon bantuannya ya,. :) contoh dari reaksi titrasi pengendapan


Ag+ + 2 CN– Ag(CN)2 

Hg2+ + 2Cl– HgCl2


Maaf yah klo slah

31. Reaksi kimia untuk membentuk garam disebut reaksi ... .A) dekomposisi B) polimerisasiC) netralisasi D) titrasi


A.Dekomposisi.................C / netralisasi

Netralisasi yang dimaksud yaitu reaksi penetralan asam dengan basa. Garam terbentuk sebagai hasil dari reaksi antara asam dengan basa

32. Apakah proses titrasi termasuk ke dalam kimia organik ?


tidak. titrasi masuk ke kimia analitik.

33. yang jago kimia merapaatpertanyaan:Ph larutan setelah dititrasi dengan 25ml HCl adalah


[tex]CH_3NH_2 \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: + HCl \: \: \: \: \: \: \to CH_3NH_3Cl \\ ( 25)(0.04) \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: (25)(0.02) \\ \: \: \: 0.1 \: mmol \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: 0.05 \: mmol \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: - \\ \: \: \: \: \: \: 0.05 \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: 0.05 \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: 0.05\\ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - \\ \: \: \: \: \: \: \: \: 0.05 \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: - \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: 0.05 \\ \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \downarrow \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \downarrow \\ \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: n_{b} \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: \: n_{g}[/tex]

Dari persamaan reaksi di atas, tersisa basa lemah CH3NH2, maka:

[tex][OH^-] = K_b \cdot \frac{n_b}{n_g}\\ [OH^-] = 4 \times {10}^{ - 4} \cdot \frac{0.05}{0.05} \\ [OH^-] = 4 \times {10}^{ - 4} \: M \\ \\ pOH = - log[OH^-] \\ pOH = - log(4 \times {10}^{ - 4} ) \\ pOH = 4 - log(4) \\ \\ pH = 14 - pOH \\ pH = 14 - (4 - log(4) ) \\ pH = 10 + log(4) [/tex]


34. tulislah reaksi kimia yang terjadi saat titik akhir titrasi dalam penentuan cod suatu limbah cair!


Jawab :

Air merupakan senyawa yang bersifat pelarut universal, karena sifatnya tersebut, maka tidak ada air dan perairan alami yang murni. Tetapi didalamnya terdapat unsur dan senyawa yang lain. Dengan terlarutnya unsur dan senyawa tersebut, terutama hara mineral, maka air merupakan faktor ekologi bagi makhluk hidup. Walaupun demikian ternyata tidak semua air dapat secara langsung digunakan memenuhi kebutuhan makhluk hidup, tetapi harus memenuhi kriteria dalam setiap parameternya masing-masing.

PEMBAHASAN :

COD merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menentukan kriteria air. COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Bahan buangan organik tersebut akan dioksidasi oleh kalium bikromat yang digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2 dan gas H2O serta sejumlah ion krom.  

Prinsip reaksinya sebagai berikut :

H+(g)  +  CxHyOz(g)  +  Cr2O72- (l)   →       CO2(g)  +  H2O(g)  +  Cr3+(s)

                           Katalis

Jika pada perairan terdapat bahan organik yang resisten terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, polisakarida dan sebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD daripada BOD.

Prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dalam tes COD digunakan larutan K2Cr2O7 untuk mengoksidasikan zat-zat organik dalam keadaan asam yang mendidih dengan reaksi :

H+(g)  +  CxHyOz(g)  +  Cr2O72- (l)    →        CO2(g)  +  H2O(g)  +  Cr3+(s)

                                                        Ag2SO4

Dimana perak sulfat (Ag2SO4) berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi (katalis) sedangkan HgSO4, ditambah untuk menghilangkan ion klorida yang ada dalam air buangan. Apabila dalam larutan air buangan terdapat chloride, maka oksigen yang diperlukan pada reaksi tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Seberapa jauh tingkat pencemaran oleh bahan buangan organic tidak dapat diketahui secara benar. Penambahan merkuri sulfat (Hg2SO4) adalah untuk mengikat klor menjadi merkuri klorida, dengan reaksi kimia sebagai berikut :

Hg2+ + 2Cl- → HgCl2

Untuk memastikan bahwa semua zat organic habis teroksidasi maka zat pengoksidasi, K2Cr2O7 merupakan pereaksi berlebih. Sehingga setelah pemanasan (reflux) masih terdapat K2Cr2O7 yang dapat digunakan untuk menentukan seberapa tingkat oksigen yang telah terpakai. Kelebihan K2Cr2O7 ditentukan melalui titrasi dengan Fe(NH4)2(SO4)2 atau FAS (Ferro Amonium Sulfat) yang reaksinya adalah sebagai berikut :

6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ → 6Fe3+ + 7H2O + 2Cr3+

Namun dibalik metode yang digunakan COD ini harus tetap memperhatikan kepedulian akan aspek kesehatan lingkungan, sehingga mendorong perlunya peninjauan kritis terahdap metode standar penentuan COD tersebut, karena adanya keterlibatan bahan-bahan berbahaya dan beracun dalam proses analisisnya.

Jadi, dalam metode penentuan nilai dari parameter menggunakan metode COD dilakukan dalam dua cara yaitu metode pemanganat dan metode bichromat. Yang mana pada metode pemanganat ini sangat bervariasi sehingga jarang sekali digunakan. Sedangkan metode bichromat menghasilkan oksidasi yang lebih tinggi sehingga lebih sering digunakan. Adapun reaksi kimia yang terjadi saat titik akhir titrasi dalam penentuan COD suatu limbah cair menggunakan metode bichromat ini yaitu :  

6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ → 6Fe3+ + 7H2O + 2Cr3+

Pelajari lebih lanjut :

https://brainly.co.id/tugas/84654

https://brainly.co.id/tugas/8317081

DETIL JAWABAN

MAPEL : Biologi

KELAS : 10

MATERI : Ekologi

KATA KUNCI : Parameter Limbah Cair, COD, Reaksi Kimia Hasil Titrasi , Pencemaran Air

KODE SOAL : 4

KODE KATEGORISASI : 10.4.10


35. Sebutkan Contoh titrasi dan contoh soalnya?


Contoh Soal titrasi


Untuk menetralkan 50 mL larutan HCl diperlukan 20 mL larutan 0.25 M NaOH. Tentukan kemolaran larutan HCl.

Jawaban :

NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

mol HCl = 20 x 0,25 = 5 mmol

Berdasarkan koefisien reaksi di atas, maka :

mol HCl = mol NaOH = 5 mmol

M HCl = n/V = 5 m mol / 50mL = 0.1 M

Besarnya perubahan pH dapat diamati dengan melihat kurva titrasi.

Bentuk kurva dari masing-masing titrasi berlainan tergantung pada kekuatan asam dan basa yang digunakan.


36. apa itu titrasi dan contohkan?


titrasi yaitu metode yg digunakan untuk mencari konsentrasi suatu larutan.

Titrasi merupakan metode analisiskimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan

37. dalam titrasi terdapat keadaan dalam suatu titrasi dimana jumlah titran yang ditambahkan setimbang secara kimia dengan jumlah analit apakah nama kondisi tersebut? Select one: a. Larutan Standart b. Titik Kesetimbangan c. standart primer d. Indikator e. Titik Akhir Titrasi


Jawaban:

E. Titik akhir titrasi

Penjelasan:

Titik akhir titrasi (titration endpoint) adalah kondisi dimana terjadi kesetimbangan sehingga campuran titran dan analit memiliki pH sekitar 7. Titik akhir ini dapat diketahui melalui beberapa indikator yang ditambahkan didalam analit seperti phenolphthalein dan metil merah sehingga analit akan berubah warna ketika titran ditambahkan dan umumnya warna yang dihasilkan adalah warna terang (tidak pekat).

Sekian, semoga membantu dan semangat!


38. Contoh titrasi kompleksometri


Contoh reaksi titrasi kompleksometri :

- Ag+ + 2 CN- Ag(CN)2

- Hg2+ + 2Cl- HgCl2

39. contoh soal titrasi asam kuat dengan basa kuat dan penyelesaiannya


Perhatikkan data hasil titrasi larutan HBr dengan larutan Ba(OH)2 berikut !

Percobaan 1 :

Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 22 ml

Percobaan 2 :

Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 18 ml

Percobaan 3 :

Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 20 ml

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah....

Pertama, kita cari volume rata-rata dari HCl dan Ba(OH)2 !

- Volume HCl = 25+25+25 / 3 = 25 ml
- Volume Ba(OH)2 = 22+18+20 / 3 = 20 ml

Kemudian kita cari molaritas HCl dengan menggunakan rumus berikut :

V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
25 . 0,1 . 2 = 20 . M2 . 1
5 = 20 M2
M2 = 0,25 M
.
.
.
*jadikan yg terbaik
*maaf kalau salah
;)

40. gelas kimia dan labu Erlenmeyer merupakan peralatan dalam laboratorium yang memiliki perbedaan-perbedaan seperti dibawah ini kecuali A elemen dapat berfungsi sebagai wadah titrasi gelas kimia berfungsi sebagai tempat menampung larutan B gelas kimia dapat berfungsi sebagai tempat mereaksikan larutan yang volumenya banyak sedangkan lampu elemen yang berfungsi sebagai pada titrasi C Sisi atas gelas kimia rata sedangkan lampu Erlenmeyer memiliki bentuk seperti corong d gelas kimia dan labu Erlenmeyer terbuat dari kaca​


Jawaban:

Gelas kimia dirancang sebagai tempat/wadah untuk menampung dan mereaksikan larutan, karena gelas kimia memiliki sisi atas yang berdiameter sama dengan sisi alasnya. Selain itu, pada salah satu sisi atasnya, terdapat cekungan yang berfungsi sebagai alur mengalir larutan yang mempermudah proses penuangan larutan.

Labu erlenmeyer dirancang dengan memiliki leher menguncup (seperti corong) yang berfungsi untuk mempermudah pengadukan larutan pada saat proses titrasi (menghindari tertumpahnya larutan).

Dari penjelasan diatas, maka perbedaan antara gelas kimia dan labu erlenmeyer, kecuali D. gelas kimia dan labu erlenmeyer terbuat dari kaca.


Video Terkait

Kategori kimia