Bank Soal Hukum Dasar Kimia Beserta Jawabannya

Bank Soal Hukum Dasar Kimia Beserta Jawabannya

contoh soal berserta jawabannya tentang hukum dasar kimia​

Daftar Isi

1. contoh soal berserta jawabannya tentang hukum dasar kimia​


Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram senyawa besi(II) sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi?

Pembahasan:

Reaksinya:

Fe(s) +     S(s)       --->    FeS(s)

xgr          3,2gr               8,8gr

Menurut hukum kekekalan massa:

Massa sebelum bereaksi = Massa sesudah bereaksi

(x + 3,2) gr = 8,8 gr

x = (8,8-3,2) gr = 5,6 gram


2. carilah 4 contoh soal dari hukum - hukum dasar kimia beserta jawabannya !​


Jawaban:

1. Hukum Lavoisier (Kekekalan Massa)

Superfosfat adalah pupuk yang mudah larut dalam air. Pupuk ini merupakan campuran antara Ca(H2PO4)2 dengan CaSO4 dengan perbandingan jumlah molekul 1 : 2. Pupuk ini dibuat melalui reaksi berikut:

Ca3(PO4) + 2H2SO4 → Ca(H2PO4 )2 + 2CaSO4

Jika 300 g Ca3(PO4)2 bereaksi sempurna dengan 189,7 g H2SO4, berapa massa pupuk superfosfat yang dihasilkan?

Jawaban:

Ca3(PO4) + 2H2SO4 → Ca(H2PO4)2 + 2CaSO4

300 g 189,7 g

Berdasarkan hukum kekekalan massa, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Jadi, massa pupuk superfosfat yang dihasilkan yaitu

= massa Ca3(PO4)2 + 2H2SO4

= 300 g + 189,7 g = 489,7 g

2. Hukum Proust (Perbandingan Tetap)

detikEdu

Home

Sekolah

Perguruan Tinggi

Beasiswa

Edutainment

Seleksi Masuk PT

Detikpedia

Foto

Video

Infografis

Indeks

detikEdu

DetikPedia

Mengulik 5 Hukum Dasar Kimia Beserta Contoh Soal dan Jawabannya

Afifah Rahmah - detikEdu

Selasa, 26 Apr 2022 15:30 WIB

BAGIKAN

Komentar

Laboratorium BPOM

Seorang peneliti bekerja di laboratorium Foto: Rachman Haryanto

Jakarta - Ilmu kimia mengulik tentang struktur, sifat, reaksi perubahan, hingga interaksi suatu materi. Ketika mempelajarinya, kamu akan bertemu dengan hukum dasar kimia sebagai keteraturan yang ditemukan para ilmuwan di abad ke-18.

Sebelumnya, dalam Modul Kimia Kelas X yang disusun oleh Wiwik Indah Kusumaningrum dikatakan bahwa pada masa itu, para ilmuwan banyak melakukan percobaan-percobaan kimia secara kuantitatif terkait susunan zat dan reaksi kimia.

5 Hukum Dasar Kimia

Hukum dasar kimia yang akan dibahas di sini adalah Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum Dalton, Hukum Gay Lussac, dan Hipotesis Avogadro.

Penjelasan:

Semoga membantu maaf kalo salah jadikan jawaban terbaik ya terima kasih


3. 10 contoh soal hukum dasar kimia beserta jawaban dan penyelesainnya


Jawaban:

cnth soal: sejumlah logam besi di pijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram senyawa besi (11) sulfida. Berapa gram logam besi yang telah beraksi. ?

Penjelasan:

Reaksinya:

Fe(s) + S(s) -> FeS(s)

x gr 3,2gr 8,8gr

menurut hukum kekekalan massa:

massa sebelum breaksi = massa sesudah breaksi

(x + 3,2) gr = 8,8 gr

x= (8,8 - 3,2) gr = 5,6 gr

maka massa logam besi adalah 5,6 gr

smg membantu

maaf klo slh


4. untuk menyetarakan reaksi kimia digunakan suatu hukum dasar kimia yaitu hukum...


hukum kekekalan massa atau hukum Lavoisier

5. contoh soal dasar elektronika tentang hukum ohm beserta jawabannya


Hukum Ohm : arus yang mengalir melalui sebuah konduktor sebanding dengan besar tegangan antara titik-titik tersebut.

[tex]i = \frac{v}{r} [/tex]
contoh :
dalam sebuah rangkaian sederhana, baterai 9V dihubungkan dengan sebuah lampu yang memiliki resistensi 4.5 Ohm. hitung kuat arus yang melalui lampu tersebut.

jawab :
[tex]i = \frac{9}{4.5} = 2[/tex]
Hukum OHM digunakan dalam hubungan antara Voltage dan Current (aliran listrik) dalam sebuah konduktor ideal. Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut

Perbedaaan potensial (voltage) diseluruh konduktor ideal bersifat proporsional dengan aliran listrik yang melaluinya.


Hukum OHM dapat ditulis sebagai berikut

V = I R

dimana

V adalah perbedaan potensial antara 2 poin yang termasuk didalamnya R (Resistance)

I adalah aliran listrik yang mengalir melalui resistance
Material yang menggunakan hukum OHM dinamakan Ohmic atau Linear karena perbedaan potensialnya berbanding lurus dengan aliran listrik.


Dari penjelasan diatas maka kita dapat membuat contoh soal dasar elektronika tentang hukum OHM beserta jawabannya


1. Tuliskan persamaan Hukum OHM beserta penjelasan tiap variabel-nya

Hukum OHM dapat ditulis sebagai berikut

V = I R

dimana

V adalah perbedaan potensial antara 2 poin yang termasuk didalamnya R (Resistance)

I adalah aliran listrik yang mengalir melalui resistance


2. Disebut apakah material yang m,enggunakan  hukum OHM ?

Material yang menggunakan hukum OHM dinamakan Ohmic atau Linear


Kelas : SMAMapel : KomputerKategori : Kata kunci : OHM


6. mengapa hukum hukum dasar kimia digunakan dalam mempelajari ilmu kimia​


Jawaban:

Jawaban di penjelasan yaa

Penjelasan:

Karena hukum dasar Kimia adalah hukum yang menjadi acuan dan pedoman untuk pembelajaran ilmu kimia

Jawaban:

Karen good morning university of Texas at Arlington Heights


7. hukum hukum dasar kimia


hukum kekekalan masa, hukum kekekalan tetap, hukum kelipatan berganda, hukum perbandingan volume, hukum avogadro

-hukum perbandingan tetap ialah dalam suatu senyawa,  perbandingan massa unsur" penyusunnya selalu tetap.
-hukum kekekalan massa ialah massa zat" sebelum reaksi dan sesudah reaksi tidak  berkurang atau tidak bertambah ( tetap ).
-hukum perbandingan berganda ialah bila unsur" dapat membentuk dua macam senyawa/lebih, dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa" tsb merupakan bilangan bulat  dan sederhana.

8. Penerapan hukum hukum dasar kimia


Hukum-hukum dasar kimia yang akan kita pelajari dalam bab ini ada 4 yaitu meliputi hukum Lavoiser, hukum Proust, hukum Dalton dan Gay Lussac. Berikut ini pembahasan dari masing-masing hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia :

1. Hukum Lavoiser ( hukum kekekalan massa)

Antoine Laurent Lavoiser telah menyelidiki massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoiser menimbang zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoiser menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut Hukum kekekalan massa: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.

2. Hukum Proust ( hukum perbandingan tetap)

Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa yang disebut Hukum perbandingan tetap . Berdasarkan penelitian terhadap beberapa senyawa yang dilakukan, proust menyimpulkan bahwa perbandingan massa unsur- unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap. Senyawa yang sama meskipun berasal dari daerah yang berbeda atau dibuat dengan cara- cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama.

3. Hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton)

Pada tahun 1803, John dalton mempublikasikan hasil penelitiannya dengan mengeluarkan pernyataan- pernyataan sebagai berikut:
“ Jika dua buah unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih maka perbandingan massa salah satu unsurnya dalam senyawa- senyawa tersebut yang bersenyawa dengan unsur lain yang sama banyaknya merupakan bilangan- bilangan yang bulat dan sederhana.”
Pernyataan di atas kemudian dikenal dengan hukum perbandingan berganda atau Hukum Dalton. Contoh:
1. Karbon dengan oksigen dapat membentuk dua jenis senyawa yaitu CO dan CO2. jika massa karbon dalam kedua senyawa itu sama ( berarti jumlah atom karbonnya sama), maka perbandingan massa oksigen dalam CO dan CO2 adalah 1 : 2 ( bulat dan sederhana).
2. Nitrogen dengan oksigen dapat membentuk berbagai jenis senyawa, dua diantaranya yaitu NO dan N2O5. jika massa nitrogn dalam kedua senyawa itu sama ( berarti jumlah atom nitrogennya dibuat sama, misalnya sama- sama dua), maka perbandingan massa oksigen dalam NO dan N2O5 adalah 2 : 3 ( bulat dan sederhana).

4. Hukum Gay Lussac ( hukum perbandingan volume)

Pada tahun 1808, Joseph gay Lussac dari Perancis melakukan percobaan terhadap sejumlah gas. Ia mengamati beberapa vplume gas hidrogen sebagai berikut:
1. Satu liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas klorin menghasilkan dua liter gas hidrogen klorida.
2. Dua liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas Oksigen menghasilkan dua liter gas uap air.
3. Tiga liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas nitrogen menghasilkan dua liter gas Amoniak.
Berdasarkan data percobaan ini Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume yaitu: ” Pada suhu dan tekanan yang sama, volume ga- gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”
Kalimat ”bilangan bulat da sederhana” diatas tidak lain adalah koefisien masing- masing gas dalam persamaan reaksi.

Pada persamaan reaksi yang melibatkan gas, perbandingan volume gas- gas sama dengan perbandingan koefisiennya.

1.hukum kekekalan massa (lavoiser) menyatakan bahwa massa total zat2 sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi

2. hukum perbandingan tetap hukum proust menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap yang

3. hukum kelipatan perbandingan Hukum Dalton yaitu menyatakan bahwa bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu unsur tersebut tetap atau sama maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana

4. hukum Perbandingan volume atau hukum gay lussac minyak yang dikemukakan oleh ilmuwan Prancis Joseph Louis gay-lussac 1778 sampai 1850 menyatakan bahwa volume gas gas yang bereaksi dan volume gas gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding bulat dan sederhana

5.hipotesis avogadro yang menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumenya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama

9. Contoh soal ulangan harian meteri hukum dasar kimia


intinya ngerti kapan pake hukum gay lussac,avogadro,dll

10. Tentang: Hukum dasar kimia


Jawaban:

[tex]a. \: H₂ \: sbg \: pereaksi \: pembatas \\ b. \: vol \: N₂ \: sisa \: (10 - \frac{20}{3}) = \frac{10}{3} L\\ c. \: vol \: NH₃ = \frac{2}{3} \times 10 = \frac{20}{3} \: L[/tex]

Penjelasan:


11. apa saja hukum dasar kimia​


Hukum dasar kimia ada lima​, yaitu :

1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap

3. Hukum Perbandingan Berganda

Dua unsur yang dapat membentuk dua senyawa atau lebih memiliki perbandingan komponen yang mudah dan sederhana

4. Hukum Perbandingan Volume (Penggabungan Volume)

Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulai sederhana

5. Hukum Avogadro

Gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan memiliki jumlah molekul yang sama pula

Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Hukum Perbandingan Berganda
Hukum Perbandingan Volume (Penggabungan Volume)
Hukum Avogadro






12. Hukum dasar kimia apakah yang berlaku untuk kasus soal ini jelaskan alasannya


Jawaban:

hukum dasar kimia pada kasus ini biasanya melibatkan proses reduksi dan oksidasi


13. hukum-hukum dasar kimiasoalbeberapa liter gas oksigen yang diperlukan pada pembakaran 10 liter gas, butana C4H10tlng secepatnya kalau cepat saya kasih jawaban terbaik​


Jawaban:

C4H10 + 13/2 O2 -> 4 CO2 + 5 H2O

Dalam reaksi ini, setiap 1 molekul butana membutuhkan 13/2 molekul oksigen. Karena 1 molekul butana setara dengan 4 liter gas butana, maka 10 liter gas butana setara dengan:

n = V/P

n = 10/24.45

n = 0.4098 mol

Jumlah gas oksigen yang dibutuhkan untuk membakar 10 liter gas butana adalah:

n(O2) = 13/2 x n(C4H10)

n(O2) = 13/2 x 0.4098

n(O2) = 2.1148 mol

Kemudian, untuk mengkonversi jumlah mol oksigen ke dalam liter, kita perlu mengalikan dengan volume molar gas standar (Vm), yaitu 22.4 liter/mol pada kondisi standar (0°C dan 1 atm), sehingga:

V(O2) = n(O2) x Vm

V(O2) = 2.1148 x 22.4

V(O2) = 47.34 liter

Jadi, dibutuhkan sekitar 47.34 liter gas oksigen untuk membakar 10 liter gas butana.


14. analisa lah tentang hukum-hukum dasar kimia dan uraikan secara lengkap tentang aplikasi hukum dasar kimia dalam industry


Perbandingan zat pereaksi merupakan perbandingan jumlah volume zat yang bereaksi membentuk senyawa. Perbandingan zat pereaksi berguna untuk menentukan jumlah zat yang bereaksi dan hasil reaksinya.

Pembahasan

Hukum - hukum dasar ilmu kimia yang mendasari perhitungan kimia antara lain :

   Hukum Kekekalan Massa

   Hukum Perbandingan Tetap

   Hukum Kelipatan Berganda

   Hukum Perbandingan Volume

   Hukum Avogadro

HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)

Antonie Laurent Lavoisier ahli Kimia dari Perancis, melakukan percobaan mengenai massa suatu zat sebelum dan sesudah bereaksi dan didapat hasil bahwa massa zat sebelum (massa zat yang bereaksi) dan sesudah reaksi (massa zat hasil reaksi) adalah sama.

Hukum kekekalan massa telah dibuktikan oleh Antonie Laurent Lavoisier (ahli kimia dari Perancis). Penelitian dilakukan dengan mengamati massa suatu zat sebelum dan sesudah reaksi. Berdasarkan percobaan ini massa zat sebelum bereaksi dan sesudah bereaksi adalah tetap.

Contoh : Sebuah lilin dengan massanya 1 gram dibakar dengan oksigen akan terbentuk karbondioksida dan uap air yg massanya lebih dari 1 gram. Lilin (1 gram) dan oksigen merupakan zat sebelum bereaksi, massa totalnya adalah 1 gram + massa oksigen yang dibutuhkan untuk membakar lilin.Karbon dioksida dan uap air sebagai zat hasil reaksi massanya lebih dari 1 gram.

HUKUM PERBANDINGAN TETAP (HUKUM PROUST)

Bila mereaksikan dua unsur atau lebih untuk membuat senyawa dengan massa sembarang, maka salah satu unsur akan habis bereaksi dan usnur yang lain tersisa. Agar kedua unsur tersebut tepat bereaksi maka ada suatu perbandingan massa unsur yang bereaksi. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa perbandingan massa unsur - unsur dalam pembuatan senyawa selalu tetap sekalipun dibuat dengan massa yang berbeda - beda. Hasil reaksi merupakan jumlah total dari massa zat yang direaksikan.

HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (HUKUM KELIPATAN DALTON)

Terdapat fakta bahwa, jika dua unsur atau lebih bergabung dapat membentuk lebih dari stau macam senyawa. John Dalton menyimpulkan bahwa apabila dua unsur membentuk dua macam senyawa atau lebih yang massa salah satu unsurnya sama banyak, massa unsur yang kedua berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

HUKUM PERBANDINGAN VOLUME

Ahli Kimia bangsa Perancis yang bernama Gay Lussac mengemukakan bahwa pada suhu dan tekanan tetap perbandingan volume gas gas yang bereaksi maupun yang terbentuk adalah tetap atau berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

HUKUM AVOGADRO

Amedeo Avogadro dari Italia mengajukan hipotesis yang kemudian disebut dengan hukum Avogadro bahwa pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang mempunyai volume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.

Reaksi gas NH₃ dan oksigen membentuk gas NO

Reaksi              : 4NH₃ + 5O₂ → 4NO + 6H₂O

Perbandingan :     4     :   5     :     4    :    6

Dari data di atas diketahui bahwa perbandingan koefisien reaksi sama dengan perbandingan volume zat yang bereaksi.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang hukum dasar perhitungan kimia brainly.co.id/tugas/10307896

2. Materi tentang hukum kekekalan massa  brainly.co.id/tugas/2348652

3. Materi tentang hukum perbandingan tetap brainly.co.id/tugas/6112945

4. Materi tentang hukum kelipatan berganda brainly.co.id/tugas/9875748

5. Materi tentang hukum perbandingan volume brainly.co.id/tugas/15014020

-----------------------------

Detil jawabanKelas: XMapel: KimiaBab: Hukum Dasar Perhitungan KimiaKode: 10.7.8

Kata Kunci: hukum dasar ilmu kimia, hukum kekekalan massa, hukum Lavoisier, massa zat, reaktan, produk, hukum kimia, volume, massa, mol


15. Tuliskan hukum hukum dasar kimia beserta bunyinya


Jawaban:

Hukum Dasar Kimia

1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

  Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.

  Misalkan, jika kita mencampurkan atau mereaksikan hidrogen (dengan   massa 4 g) dan oksigen (dengan massa 32 g) menghasilkan hidrogen oksida (dengan massa = massa hidrogen + massa oksigen | 4 g + 32 g = 36 g).

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

   Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap. Misalnya perbandingan massa hidrogen dengan oksigen adalah 1 : 8. Jika misalkan massa hidrogen adalah 4 gram. Maka massa oksigennya adalah 4 x 8 = 32 gram.

3. Hukum Perbandingan Berganda

   Dua unsur yang dapat membentuk dua senyawa atau lebih memiliki perbandingan komponen yang mudah dan sederhana.

4.Hukum Perbandingan Volume (Penggabungan Volume)

  Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulai sederhana. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

5.Hukum Avogadro

Bahwa gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan memiliki jumlah molekul yang sama pula.

- Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa)

Dalam ruang tertutup, massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama.

- Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)

Pada suhu dan tekanan sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi dam hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.

- Hukum Avogadro

Gas-gas diukur pada suhu dan tekanan sama, jika volumenya sama maka jumlah partikelnya juga sama.

- Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)

- Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)


16. soal kimia tentang hukum dasar dan stoikiometri sebanyak 20?


Bab Hukum Dasar & Stoikiometri
Kimia SMA Kelas X

[1] Banyaknya oksigen yang diperlukan untuk membakar 6 gram karbon dan dihasilkan 22 gram karbondioksida adalah...
Penyelesaian:
Hukum Lavoisier
     C      +      O₂     →   CO₂
6 gram      x gram       22 gram
Jadi massa oksigen yang diperlukan adalah x = 22 - 6 sebesar 16 gram

[2] Dalam suatu senyawa terkandung 80% massa C dan 20% massa H. Massa molekul relatif senyawa tersebut 30. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut.
Penyelesaian:
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Ar C = 12, dan Ar H = 1

C : H = [80% / 12] : [20% / 1] atau ⁸/₁₂ : ²/₁ = 1 : 3
Rumus empiris ⇒ CH₃
Mr senyawa = (CH₃)ₓ
(CH₃)ₓ = 30
[12 + 3(1)].x = 30
15x = 30 ⇒ x = 2
Jadi rumus molekulnya (CH₃)₂ ⇒ C₂H₆

[3] Jumlah unsur O yang terdapat pada senyawa NO adalah 53,3% dan pada senyawa N₂O sebanyak 36,4%. Tunjukkan bahwa berlaku Hukum Perbandingan Ganda (Hukum Dalton).
Penyelesaian:
Senyawa || Persentase N dan O || Perbandingan dengan pembulatan
     NO     ||     46,7% : 53,3%      ⇒                           7 : 8
     N₂O    ||     63,6% : 36,4%      ⇒         7 : 4 atau 14 : 8
Perhatikan, perbandingan jumlah N dalam NO dan NO₂ adalah 7 : 14 = 1 : 2

[4] Sebanyak 20 ml gas NxOy terurai menjadi 40 ml gas NO dan 30 ml gas O₂ pada (P, T) yang sama, maka oksida tersebut adalah ...

Penyelesaian:
Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Perbandingan volume = perbandingan koefisien
NxOy →   NO  +   O₂   ⇒ NxOy : NO : O₂ 
20 ml     40 ml    30 ml ⇒     2    :  4   :   3
2NxOy → 4NO + 3O₂
N ⇒ 2x = 4 ⇒ x = 2
O ⇒ 2y = 10 ⇒ y = 5
Jadi oksida tersebut adalah N₂O₅

[5] Pada reaksi H₂(g) + O₂(g) → H₂O(g) terdapat 5 x 10²⁰ molekul O₂, maka jumlah molekul H₂O yang dihasilkan adalah ...
Penyelesaian
Hipotesis Avogadro
   2H₂(g)  +   O₂(g)  →  2H₂O(g)
10 x 10²⁰ ~  5 x 10²⁰ ~ 10 x 10²⁰
Sehingga jumlah molekul H₂O yang dihasilkan adalah 10 x 10²⁰ atau 10²¹

[6] Jika pada STP, volum 4,25 gram suatu gas sebesar 2,8 L, maka massa molekul relatif gas tersebut adalah ...
Penyelesaian:
Jumlah mol = [massa/Mr] = [V/22,4]
                       [4,25/Mr] = [2,8/22,4] ⇒ Mr = 34

[7] Bila 80 gram logam L bervalensi tiga direaksikan dengan asam klorida, dihasilkan 134,4 L gas hidrogen diukur pada keadaan standar. Massa atom relatif L adalah ...
Penyelesaian:
2L+ 6HCl → 2LCl₃ + 3H₂
mol H₂ = 134,4/22,4 ⇒ 6 mol
mol L = ²/₃ x 6 mol ⇒ 4 mol
Ar L = ⁸⁰/₄ = 20

[8] Jika 2 gram gas H₂ bereaksi dengan 8 gram gas O₂, maka H₂O yang dihasilkan adalah ... gram
Penyelesaian
2H₂ + O₂ → 2H₂O
Mol H₂ = ²/₂₍₁₎ = 1 mol
Mol O₂ = ⁸/₃₂ = 0,25 mol
Uji pereaksi pembatas = mol pereaksi/koefisien (yang terkecil)
Pereaksi pembatas adalah O₂
Mol H₂O = ²/₁ x mol O₂
               = 2 x 0,25 ⇒ 0,5 mol
Massa H₂O = mol x Mr
                   = 0,5 x 18
                   = 9 gram

[9] Sebanyak 10 L gas etana direaksikan dengan gas oksigen berlebih menurut reaksi: 2C₂H₆(g) + 7O₂(g) → 4CO₂(g) + 6H₂O(g).
Volum gas karbondioksida yang dihasilkan pada suhu dan tekanan yang sama adalah ...
Penyelesaian:
Perbandingan koefisien = perbandingan volum (karena wujud gas semua)
Volum CO₂ = ⁴/₂ x volum C₂H₅
                   = 2 x 10 L 
                   = 20 L

[10] Hitung volum air yang harus ditambahkan agar 200 ml HCl 0,2 M berubah konsentrasinya menjadi 0,1 M.
Penyelesaian:
Pengenceran ⇒ V₁.M₁ = V₂.M₂
(200)(0,2) = (V₁ + V air)(0,1)
40 = (V₁ + V air)(0,1)
200 + V air = 400
V air yang ditambahkan = 200 ml

[11] Sebanyak 300 ml H₂SO₄ 0,2 M dicampur dengan 200 ml HCl 0,3 M. Hitung konsentrasi campuran.
Penyelesaian
Konsentrasi campuran M = { [V₁.M₁.valensi] + [V₂.M₂.valensi] } / V total
M = { [(300)(0,2)(2) + (200)(0,3)(10] } / [300 + 200]
M = 1,44 M

[12] Pada penguapan 11,6 gram Na₂SO₄.xH₂O diperoleh 7,1 gram Na₂SO₄. Tentukan molekul air kristal yang terkandung.
Penyelesaian:
Mr Na₂SO₄ = 142
Mr H₂O = 18
Mol Na₂SO₄ = 7,1/142 ⇒ 0,05 mol
Mol H₂O = (11,6 - 7,1)/18 ⇒ 0,25 mol
Perbandingan mol Na₂SO₄ : H₂O = 0,05 : 0,25 ⇒ 1 : 5
Reaksi lengkap menjadi Na₂SO₄.5H₂O → Na₂SO₄ + 5H₂O
Perhatikan, jumlah molekul air yang terkandung adalah x = 5

[13] Pada keadaan tekanan dan suhu yang sama, pembakaran sempurna 1 liter gas asetilena C₂H₂ diperlukan udara (yang mengandung 20% mol oksigen) sebanyak ... liter
Penyelesaian:
2C₂H₂ + 3O₂ → 2CO₂ + 2H₂O
Volum O₂ = ³/₂ x volum C₂H₂
                = ³/₂ x 1
                = ³/₂ liter
Volum O₂ = 20% x volum udara
³/₂ = 20% x volum udara
Volum udara = 7,5 L     

[14] Tentukan volum 3,2 gram gas oksigen pada tekanan 15,2 cmHg dan suhu 27°C
Penyelesaian
Mol O₂ = massa/Mr ⇒ 6,4 / 32 = 0,2 mol
T = 27 + 273 = 300K
P = 15,2 / 76 = 0,2 atm
PV = nRT ⇒ V = [nRT] / P
V = [0,2 x 0,082 x 300] / [0,2]
V = 24,6 liter

[15] Massa satu atom fluor (Ar = 19) dalam gram adalah ...
Penyelesaian
Mol = jumlah atom / bilangan Avogadro
       = 1 / 6.10²³ ⇒ ¹/₆ x 10²³ mol
Massa = mol x Ar
            = ¹/₆ x 10²³ x 19
            = 3,16 x 10⁻²³ gram

Bersambung pada foto terlampir ⇒.

17. Tolong buatkan saya 50 soal dan jawabannya tentang hukum dasar kimia.


Jawaban:

pada pembakaran 2,4 gram magnesium di udara di hasilkan 4 gram oksida magnesium berapa gram oksigen yang terpakai dalam reaksi itu?


18. Hukum hukum dasar kimia yang mendasari perhitungan kimia


1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) : "Massa total zat - zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat - zat hasil reaksi."

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) : "Perbandingan massa unsur - unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap."

3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) : "Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa - senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana."

4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac) : "Volume gas - gas yang bereaksi dan volume gas - gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan dan sederhana."

5. Hukum Hipotesis Avogadro : "Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama."

#SemogaBermanfaat
#Maafkalosalah
:)

19. bantu jawab dong soal kimia hukum hess​


Jawaban:

perubahan entalpi adalah -345-(-297)=-84 kj


20. tolong bantu buat contoh soal ddan pembahasan hukum dasar kimia ( hukum proust , avpgadro, dalton).


Ini yang Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)

21. Tolong bantuin ngerjain kimia yang tentanh hukum dasar kimiaa


-hukum perbandingan tetap ialah dalam suatu senyawa,  perbandingan massa unsur" penyusunnya selalu tetap.
-hukum kekekalan massa ialah massa zat" sebelum reaksi dan sesudah reaksi tidak  berkurang atau tidak bertambah ( tetap ).
-hukum perbandingan berganda ialah bila unsur" dapat membentuk dua macam senyawa/lebih, dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa" tsb merupakan bilangan bulat  dan sederhana.
Baca aja dulu bukunya, terus dikerjakan... ntar kalau gaktau tanya lagi:) kalau tidak bahas bahas dulu soal yang lebih mudah;)

22. bunyi hukum hukum dasar kimia​


Jawaban:

bunyinya adalah hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap

Jawaban:

1. Hukum Lavoisier

2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)

3. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)

4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)

5. Hipotesis Avogadro

Penjelasan:

1. Hukum Lavoisier

Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Antonie Laurent Lavoisier. Dalam penelitiannya, Lavoisier membakar merkuri cair berwarna putih dengan oksigen sampai dihasilkan merkuri oksida berwarna merah. Tidak sampai situ saja, Lavoisier memanaskan merkuri oksida sampai terbentuk merkuri cair berwarna putih dan oksigen.

2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)

Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust, meneliti perbandingan massa unsur yang terkandung di dalam suatu senyawa pada tahun 1799. Penelitian itu membuktikan bahwa setiap senyawa tersusun atas unsur-unsur dengan komposisi tertentu dan tetap.

3. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)

Seorang ilmuwan asal Inggris, John Dalton, melakukan penelitian dengan membandingkan massa unsur-unsur pada beberapa senyawa, contohnya oksida karbon dan oksida nitrogen.

4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)

Hukum Gay Lussac dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Joseph Gay Lussac. Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan penelitiannya, Lusac mengambil kesimpulan bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas nitrogen bisa bereaksi dengan 3 liter gas hidrogen menghasilkan 2 liter gas amonia.

5. Hipotesis Avogadro

Hipotesis Avogadro dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Italia, Amadeo Avogadro, pada tahun 1811. Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur, contohnya H2, O2, N2, dan P4.

semoga terbantu dan tolong jadikan jawaban terbaik:)


23. hukum positif adalah Ahukum yang mengatur masalah yang baik saja Bhukum yang berlaku sekarang pada masyarakat tertentu dan daerah tertentu Chukum yang dirancang untuk waktu mendatang Dhukum yang berlaku di manapun dan bersifat abadi


kalo gk salah sih jawabannya ahukum yang di buat manusia yang mewajibkan atau menetapkan suatu tindakan

24. Hukum hukum dasar kimia dan stoikiometri


hukum kekekalan massa (Lavoiser) Hukum perbandingan tetap (J.Proust) Hukum perbandkngan berganda Hukum perbandingan volume (Gay-Lusaac) Hipotesis Avogadro

25. Hukum Hukum dasar kimia beserta terapannya?


1. Hukum Lavoiser ( hukum kekekalan massa)
Antoine Laurent Lavoiser telah menyelidiki massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoiser menimbang zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoiser menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut Hukum kekekalan massa: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.

2. Hukum Proust ( hukum perbandingan tetap)
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa yang disebut Hukum perbandingan tetap . Berdasarkan penelitian terhadap beberapa senyawa yang dilakukan, proust menyimpulkan bahwa perbandingan massa unsur- unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap. Senyawa yang sama meskipun berasal dari daerah yang berbeda atau dibuat dengan cara- cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama.

3. Hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton)
Pada tahun 1803, John dalton mempublikasikan hasil penelitiannya dengan mengeluarkan pernyataan- pernyataan sebagai berikut:
“ Jika dua buah unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih maka perbandingan massa salah satu unsurnya dalam senyawa- senyawa tersebut yang bersenyawa dengan unsur lain yang sama banyaknya merupakan bilangan- bilangan yang bulat dan sederhana.”
Pernyataan di atas kemudian dikenal dengan hukum perbandingan berganda atau Hukum Dalton. Contoh:
1. Karbon dengan oksigen dapat membentuk dua jenis senyawa yaitu CO dan CO2. jika massa karbon dalam kedua senyawa itu sama ( berarti jumlah atom karbonnya sama), maka perbandingan massa oksigen dalam CO dan CO2 adalah 1 : 2 ( bulat dan sederhana).
2. Nitrogen dengan oksigen dapat membentuk berbagai jenis senyawa, dua diantaranya yaitu NO dan N2O5. jika massa nitrogn dalam kedua senyawa itu sama ( berarti jumlah atom nitrogennya dibuat sama, misalnya sama- sama dua), maka perbandingan massa oksigen dalam NO dan N2O5 adalah 2 : 3 ( bulat dan sederhana).

4. Hukum Gay Lussac ( hukum perbandingan volume)
Pada tahun 1808, Joseph gay Lussac dari Perancis melakukan percobaan terhadap sejumlah gas. Ia mengamati beberapa vplume gas hidrogen sebagai berikut:
1. Satu liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas klorin menghasilkan dua liter gas hidrogen klorida.
2. Dua liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas Oksigen menghasilkan dua liter gas uap air.
3. Tiga liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas nitrogen menghasilkan dua liter gas Amoniak.
Berdasarkan data percobaan ini Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume yaitu: ” Pada suhu dan tekanan yang sama, volume ga- gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”
Kalimat ”bilangan bulat da sederhana” diatas tidak lain adalah koefisien masing- masing gas dalam persamaan reaksi.

26. Dalam ilmu Kimia telah dikembangkan hukum hukum dasar ilmu Kimia yang dipergunakan, untuk mempelajari rumus kimia, apa saja dan jelaskan hukum hukum tersebut.


Penjelasan:

Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Berdasarkan pengamatan kuantitatif terhadap eksperimen-eksperimen kimia yang dilakukannya, Antoine Laurent Lavoisier menemukan bahwa: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Dengan kata lain, dalam reaksi kimia atom-atom tidak dimusnahkan, tidak diciptakan, ataupun diubah menjadi atom lain, namun hanya mengalami perubahan susunan menjadi partikel zat yang berbeda.

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan bahwa: “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap”. Suatu senyawa yang sama meskipun dihasilkan dari reaksi kimia yang berbeda juga akan memiliki komposisi unsur yang sama.

Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)

Senyawa merupakan zat yang terbentuk dari gabungan dua atau lebih unsur berbeda dengan komposisi tertentu dan tetap. Gabungan dari dua unsur berbeda memungkinkan dibentuknya beberapa senyawa yang berbeda komposisi masing-masing unsurnya. Misalnya, unsur karbon (C) dan unsur oksigen (O) dapat bergabung membentuk senyawa CO dan CO2.

John Dalton mengamati adanya suatu pola keteraturan terkait dengan perbandingan unsur dalam senyawa-senyawa tersebut. Pola keteraturan tersebut kemudian dirumuskan sebagai Hukum Kelipatan Perbandingan yang berbunyi: “Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu unsur tersebut dalam senyawa-senyawa tersebut adalah sama, maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana”.

Hukum Perbandingan Volum (Hukum Gay-Lussac)

Berdasarkan hasil eksperimen terhadap berbagai reaksi kimia dari gas-gas, Joseph Louis Gay-Lussac menyimpulkan bahwa: “Pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas-gas yang bereaksi dan volum gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”. Ia menemukan bahwa jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, untuk setiap dua satuan volum gas hidrogen (H2) yang bereaksi dengan satu satuan volum gas oksigen (O2) akan menghasilkan dua satuan volum uap air (H2O). Hasil ini menunjukkan bahwa perbandingan volum gas hidrogen : oksigen : uap air adalah 2 : 1 : 2 yang merupakan bilangan bulat dan sederhana. Namun, hukum perbandingan volum tersebut hanya berlaku untuk reaksi-reaksi dalam wujud gas saja.

Hipotesis Avogadro (Hukum Avogadro)

Hasil eksperimen Gay-Lussac tentang perbandingan volum gas sebagai bilangan bulat sederhana tidak dapat dijelaskan dengan teori atom Dalton. Dalton gagal menjelaskan perbandingan volum gas hidrogen dan gas oksigen yang menghasilkan uap air adalah 2 : 1 : 2. Menurut teori atom Dalton, perbandingan volum gas hidrogen : oksigen : uap air seharusnya 1 : 1 : 1. Hal ini dikarenakan asumsi Dalton bahwa partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik).

Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi dapat berupa dua atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Partikel unsur yang terdiri dari dua atom atau lebih tersebut disebutnya sebagai molekul unsur. Berdasarkan hal tersebut, Avogadro mengajukan suatu hipotesis yang dikenal dengan Hipotesis Avogadro (kadang disebut juga Hukum Avogadro), yang berbunyi: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumnya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”. Jadi, perbandingan volum gas-gas akan sama dengan perbandingan jumlah molekul gas-gas tersebut. Dengan kata lain, nilai perbandingan volum gas-gas yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksi masing-masing gas dalam persamaan reaksi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut.

semoga membantu


27. aplikasi hukum-hukum dasar kimia


Kalzium, merupakan software  lebih tepatnya OSS kimia yg ada pada linux
1. Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoiser)
2. Hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton)
 taunya cuma itu doang, tapi semoga bermanfaat deh :) 

28. tolong carikan soal- soal kimia tentang bab stoikio dan hukum dasar kimia


contoh hukum-hukum dasar kimia, smoga ini yg anda maksud

29. hukum dasar kimia tolong di jawab semua..​


Jawaban:

Penjelasan:

1. Fe = ? gr

S = 3,2 gr

FeS = 8,8 gr

Fe + S = FeS

Fe + 3,2 = 8,8

Fe = 8,8-3,2 = 5,6 gr

2. Ar Fe : Ar S = 56 : 32 = 7 : 4

Kata kunci 7 : 4

Fe = 2,8 gr berasal dari 7 x 0,4

S = 1,6 gr berasal dari 4 x 0,4

3. Mg + O = MgO

Mg : O

   3 : 2

   6 : 4

Mg + O = MgO

6 + 4 = 10 gr


30. Mapel: KimiaKelas: X IPAtentang Hukum-hukum dasar kimiatolong jawab dengan benar.​


bentar kucari dulu jawabannya

Penjelasan:

maap kalo salah


31. Empat kegiatan yang dilakukan untuk memahami hukum dasar kimia beserta contohnya


Kegiatan yang yang dilakukan untuk bisa digunakan mengamati dan memahami Hukum dasar kimia :

Menimbang kertas yang dibakar (hukum kekekalan massa)Menimbang lilin yang dibakar (hukum kekekalan massa). Sebuah lilin dengan massanya 1 gram dibakar dengan oksigen akan terbentuk karbondioksida dan uap air yg massanya lebih dari 1 gram. Lilin (1 gram) dan oksigen merupakan zat sebelum bereaksi, massa totalnya adalah 1 gram + massa oksigen yang dibutuhkan untuk membakar lilin.Membandingkan massa nasi yang dimasak dengan beras mentah (hukum kekekalan massa)Menimbang gas di dalam balon dengan isi yang berbeda (hukum avogadro)

Hukum - hukum dasar ilmu kimia yang mendasari perhitungan kimia antara lain :

Hukum Kekekalan MassaHukum Perbandingan TetapHukum Kelipatan BergandaHukum Perbandingan VolumeHukum AvogadroPembahasan

HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)

Antonie Laurent Lavoisier ahli Kimia dari Perancis, melakukan percobaan mengenai massa suatu zat sebelum dan sesudah bereaksi dan didapat hasil bahwa massa zat sebelum (massa zat yang bereaksi) dan sesudah reaksi (massa zat hasil reaksi) adalah sama.

Hukum kekekalan massa telah dibuktikan oleh Antonie Laurent Lavoisier (ahli kimia dari Perancis). Penelitian dilakukan dengan mengamati massa suatu zat sebelum dan sesudah reaksi. Berdasarkan percobaan ini massa zat sebelum bereaksi dan sesudah bereaksi adalah tetap.

Contoh : Sebuah lilin dengan massanya 1 gram dibakar dengan oksigen akan terbentuk karbondioksida dan uap air yg massanya lebih dari 1 gram. Lilin (1 gram) dan oksigen merupakan zat sebelum bereaksi, massa totalnya adalah 1 gram + massa oksigen yang dibutuhkan untuk membakar lilin.Karbon dioksida dan uap air sebagai zat hasil reaksi massanya lebih dari 1 gram.

HUKUM PERBANDINGAN TETAP (HUKUM PROUST)

Bila mereaksikan dua unsur atau lebih untuk membuat senyawa dengan massa sembarang, maka salah satu unsur akan habis bereaksi dan usnur yang lain tersisa. Agar kedua unsur tersebut tepat bereaksi maka ada suatu perbandingan massa unsur yang bereaksi. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa perbandingan massa unsur - unsur dalam pembuatan senyawa selalu tetap sekalipun dibuat dengan massa yang berbeda - beda. Hasil reaksi merupakan jumlah total dari massa zat yang direaksikan.

HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (HUKUM KELIPATAN DALTON)

Terdapat fakta bahwa, jika dua unsur atau lebih bergabung dapat membentuk lebih dari stau macam senyawa. John Dalton menyimpulkan bahwa apabila dua unsur membentuk dua macam senyawa atau lebih yang massa salah satu unsurnya sama banyak, massa unsur yang kedua berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

HUKUM PERBANDINGAN VOLUME

Ahli Kimia bangsa Perancis yang bernama Gay Lussac mengemukakan bahwa pada suhu dan tekanan tetap perbandingan volume gas gas yang bereaksi maupun yang terbentuk adalah tetap atau berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

HUKUM AVOGADRO

Amedeo Avogadro dari Italia mengajukan hipotesis yang kemudian disebut dengan hukum Avogadro bahwa pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang mempunyai volume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang hukum dasar perhitungan kimia brainly.co.id/tugas/10307896

2. Materi tentang hukum kekekalan massa  brainly.co.id/tugas/2348652

3. Materi tentang hukum perbandingan tetap brainly.co.id/tugas/6112945

4. Materi tentang hukum kelipatan berganda brainly.co.id/tugas/9875748

5. Materi tentang hukum perbandingan volume brainly.co.id/tugas/15014020

-----------------------------

Detil jawabanKelas: XMapel: KimiaBab: Hukum Dasar Perhitungan KimiaKode: 10.7.8

Kata Kunci: hukum dasar ilmu kimia, hukum kekekalan massa, hukum Lavoisier, massa zat, reaktan, produk, perbandingan massa


32. SOAL KIMIA jawablah dengan baik dan benar beserta langkahnya


mol zat = massa/Mr = 10/Mr
mol air = 180/18 = 10
fraksi mol zat terlarut Xt = mol X / [mol X + mol air]
Xt = (10/Mr) /[(10/Mr) + 10]

penurunan tekanan uap larutan = po. Xt
0,3 = (25,2) . (10/Mr) /[(10/Mr) + 10]
3/Mr + 3 = 252/Mr
249/Mr = 3

jadi Mr zat = 249/3 = 83




33. hukum hukum dasar kimia​


Jawaban:

1. Hukum lavoiser

2. hukun prous

3. hukum dalton

4 Hukum gay lussac


34. mengapa hukum-hukum dasar kimia di gunakan dalam mempelajari ilmu kimia?​


Jawaban:

Umumnya terdapat 5 hukum dasar kimia yang perlu untuk diketahui dan dipelajari, yakni hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan hukum hipotesis Avogadro.


35. Tuliskan bunyi hukum-hukum dasar kimia beserta penjelasan atau contoh soal dari hukum-hukum tersebut,serta berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari (minimal 3 contoh)


1. Hukum kekelan masaa
2.Hukum perbandingan tetap
3.Hukum perbandingan berganda
4.Hukum perbandingan volume
5. Hukum Avogardo

contoh :
-Lilin yang meleleh tetap menjadi lilin
-Karbon dan oksigen bisa menjadi dua senyawa
-Satu liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas klorin menghasilkan dua liter gas hidrogen klorida.

36. 5 hukum dasar kimia beserta bunyi hukumnya


5 Hukum Dasar Kimia terdiri dari:

1. Hukum Kekekalan Massa Lavoisier

  Permulaan munculnya Hukum dasar kimia yaitu melalui Antoine Laurent Lavoisier (1743 - 1794) yang melakukan penelitian serta menjadi awal mula dari proses penerapan Metode Ilmiah dalam bidang Ilmu Kimia. Lavoisier melakukan percobaan sederhana dengan proses pembakaran pada beberapa zat dan melakukan penimbangan massa zat tersebut sebelum dan sesudah pembakaran.

Lavoisier melakukan percobaan dengan Joseph Priestley (1733-1840) dengan melakukan pembakaran 530 gram logam merkuri dalam suatu wadah dengan silinder udara yang tertutup dimana pada bagian akhir percobaan diperoleh sisa merkuri sebanyak 572,4 gram yaitu terjadi kenaikan 1/5 bagian dimana nilainya sama dengan jumlah udara yang berkurang dalam silinder udara tersebut.

Kemudian Lavoisier mengemukakan suatu pernyataan yang berbunyi "Dalam Suatu Reaksi Kimia, Massa Zat Sebelum dan Sesudah Reaksi adalah selalu sama". Pernyataan tersebut akhirnya dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa.

2. Hukum Perbandingan Tetap Proust

   Hukum Perbandingan tetap yang dikemukakan Joseph Louis Proust bermula pada tahun 1799 ketika berdasarkan pada percobaan yang dilakukannya diketahui bahwa Tembaga karbonat baik yang dihasilkan melalui proses sintetis atau dibuat di laboratorium  dan yang ditemukan di alam ternyata memiliki perbandingan unsur penyusun yang sama dan nilainya tetap.

Berdasarkan pada hal tersebut Proust mengemukakan sebuah pernyataan yang berbunyi "Perbandingan Massa dari Unsur-Unsur Pembentuk suatu Senyawa selalu Tetap, sekalipun dibuat dengan Cara yang berbeda-beda". Pernyataan tersebut akhirnya dikenal sebagai Hukum Perbandingan Tetap.

3. Hukum Perbandingan Berganda Dalton

   Hukum ini bermula ketika pada tahun 1803 tepatnya beberapa tahun kemudian setelah Lavoisier mengemukakan Hukum Perbandingan Tetapnya, didasarkan pada Hukum tersebut Dalton menyatakan berdasarkan pada hasil pengamatannya bahwa "Apabila dua unsur bereaksi dan membentuk dua senyawa atau lebih, Jika massa dari salah satu unsur dalam senyawa tersebut sama, maka Perbandingan massa dari unsur yang satu lagi dalam senyawa tersebut merupakan Bilangan Bulat dan Sederhana".

Pernyataan ini didasarkan pada percobaan ketika karbon bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida (CO₂) dan karbon monoksida (CO), jika massa karbon yang bereaksi masing-masing adalah 1 gram, maka akan dihasilkan massa oksigen pada Karbon dioksida (CO₂) sebesar 2,67 gram dan oksigen pada Karbonmonoksida (CO) sebesar 1,33 gram yang jika dibuat dalam bilangan bulat sederhana setara dengan 2 : 1.

4. Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac

   Hukum Gay Lussac bermula ketika John Dalton mengemukakan teorinya bahwa senyawa terbentuk dari dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tertentu. Namun, berdasarkan teori tersebut Dalton belum mampu merumuskan tata cara dalam menentukan rumus Kimia dari suatu senyawa tersebut.

Ketertarikan Gay Lussac (1731 - 1810 bermula ketika seorang Ahli Kimia dari Inggris yaitu Henry Cavendish menemukan perbandingan atom Hidrogen dan Air dalam Air yang belum diketahui oleh Dalton berdasarkan pada perbandingan volumenya yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama.

Berdasarkan pada percobaan tersebut, kemudian Gay Lussac melakukan percobaan pada berbagai jenis reaksi gas dan memberikan kesimpulan yang pada akhirnya disebut sebagai Hukum Perbandingan Volume, yang berbunyi sebagai berikut:

"Bila diukur pada Suhu dan Tekanan yang sama, Volume gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana"

5. Hipotesis Avogadro

    Hipotesis Avogadro bermula ketika Gay Lussac termasuk juga Dalton tidak bisa menjelaskan makna dari bilangan bulat dan sederhana, karena mereka beranggapan bahwa partikel unsur yang bereaksi selalu dalam bentuk atom.

Hingga pada tahun 1811 Amadeo Avogadro mengemukakan bahwa tidak semua partikel unsur harus berupa atom tetapi dapat berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut sebagai molekul unsur.

Avogadro dapat menjelaskan apa yang tidak bisa dijelaskan dalam Hukum Perbandingan Volume yang dikemukakan oleh Gay Lussac.

Avogadro mengajukan sebuah Hipotesis yang berbunyi bahwa "Pada Suhu dan Tekanan sama, semua gas bervolum sama mengandung jumlah molekul yang sama pula"

Berdasarkan pada hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa perbandingan volume gas-gas tersebut menunjukkan perbandingan jumlah molekulnya pada keadaan suhu dan tekanan yang sama.

Dengan Kata lain bahwa Perbandingan Volume Gas-gas yang bereaksi adalah sama dengan Koefisien Reaksinya.

Selamat Belajar dan Tetap Semangat!!!

#AyoBelajar

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Detail Jawaban:

Kelas     : X

Mapel    : KIMIA

BAB       : Hukum Dasar Kimia

Kode     : 10.7.6.

----------------------------------------------------------------------------------------------------


37. jelaskan konsep hukum dasar kimia beserta uraian perhitungan nya​


Jawaban:

Hukum dasar Kimia berisi metode-metode ilmiah skala laboratorium yang sudah terstandarisasi. Hukum dasar Kimia yang dimaksud meliputi, hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay-Lussac, dan hukum Avogadro.

*soal*

Pupuk Kalium Nitrat merupakan pupuk majemuk karena mengandung lebih dari satu unsur hara, yaitu unsur Kalium dan Nitrogen. Pupuk tersebut dalam skala industri dibuat dari senyawa Natrium Nitrat dan Kalium Klorida. Bila jumlah kedua bahan baku pupuk tersebut sebanyak 620 kg dan Natrium Klorida 300 kg. Hitung berapa pupuk Kalium Nitrat yang terbentuk?

Penyelesaian:

Reaksi pembuatan pupuknya NaNO3 + KCl -> NaCl + KNO3

Massa NaNO3 = m1

Massa KCl = m2

Massa NaCl = m3

Massa KNO3 = m4

Hukum kekekalan massa -> m1+m2 = m3+m4

Jawab:

m1 + m2 = 620 kg

m3 = 300 kg

m1+m2 = m3+m4

m4 = (m1+m2)-m3

m4 = 620 kg - 300 kg

m4 = 320 kg

Jadi, pupuk Kalium Nitrat yang terbentuk sebanyak 320 kg.


38. Ada 8 hukum dasar kimia tentang gas dan berikan masing-masing contoh soal dan jawaban sederhana


A.  Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoiser)
Hukum kekelan massa ini pertama kali diamati dan dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoiser pada tahun 1785 menemukan fakta bahwasanya pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa suatu zat, massa zat sebelum dan sesuadah reaksi adalah sama dan selalu tetap.
Perubahan materi yang kita amati umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pembakaran kertas) maka zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula dan begitu pula sebaliknya.
 Untuk lebih jelasnya perhatikan table pengamatan dibawah ini reaksi antara besi dan sulfur yang menghasilkan besi (II) sulfide
Massa Zat yang bereaksi ( gr)
Massa Zat hasil Reaksi Besi (II) Sulfida (gr)
Massa Besi
Massa Sulfur
Hukum dalton berbunyi jika dua unsure membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah satu unsure yang sama banyaknya, maka massa unsure ke dua dalam senyawa – senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.

Menurut teori atom Dalton senyawa terbentuk dari gabungan atom – atom dalam perbandingan sederhana. Misalkan unsure X dan Y membentuk dua jenis senyawa XY dan X2Y3. Jika massa unsure X dibuat sama  ( berarti jumlah atomnya sama) maka rumus senyawa XY dapat ditulis sebagai X2Y2.
XY             ——- >      X2Y2
X2Y2  tetap sebagai   X2Y3
Berarti perbandingan unsure Y dalam senyawa i dan II adalah 2 : 3
Untuk lebih jelas bisa perhatikan contoh soal dibawah ini.
Contoh 1 :
Karbon dapat bergabung  denganhidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas metana berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana ?
Solusi :
C : H = 3 : 1
Maka massa H  = 1/3 x 900 gram
=  300 gram.
Contoh 2 :
Unsur A dan unsure B membentuk 2 senyawa yaitu X dan Y. Massa unsure A dalam senyawa X dan Y berturut – turut adalah  46,7 % dan 30,4 %. Tunjukkanlah bahwa hukum Dalton berlaku pada kedua senyawa tersebut ?
Solusi :
Senyawa
%  A% B = 100 – % A
46,7 %

100 – 46,7 % = 53,3 %

Y30,4 %

100 – 30,4 % = 69,6 %

Agar persentase A sama maka senyawa X dikalikan factor 2,14 dan senyawa Y dikalikan factor 3,28 sehingga diperoleh perbandingan massa X dan Y sebagai berikut :
Senyawa
Massa X (gr)Massa Y (gr)
X
46,7 x 2,14 = 100

53,3 x 2,14 = 114,06

Y30,4 x 3,28 = 100

69,6 x 3,28 = 228,28

Jadi dapat diketahui perbandingannya  X : Y = 114,06 : 228,28 = 1 : 2
Berdasarkan tiga hukum diatas yaitu hukum kekelan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan perbandingan maka pada tahun 1803 Jhon Dalton mengemukakan suatu teori yang kita kenal dengan teori atom Dalton. Antara lain postulatnya sebagai berikut :
Materi terdiri dari partikel yang sudah tidak terbagi, yaitu atomAtom – atom dari unsure yang sama adalah identik tetapi berbeda dengan atom unsure lain.Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan atau penataan ulang dari atom – atom dalam jumlah sederhana.
D.         Hukum Gay – Lussac ( Hukum Perbandingan Volume

Hukum ini menjadi dasar bagi stoikiometri raeksi – reaksi gas. Yaitu yang berbunyi Volume gas – gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi , jika diukur dalam tekanan dan suhu yang sama maka akan berbanding lurus sebagai bilangan – bilangan bulat sederhana.

Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya.

Maka akan di dapatkan rumus seperti berikut ini.

Volume gas yg dicari   = (koefisien yang dicari)/(koefisien yang diketahui) X volume yang diketahui

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini.

Contoh 1 :

Sebanyak 8 L C3H8 dibakar habis dengan oksigen sesuai dengan persamaan reaksi

C3H8 + 5O2 ———- >  3CO2 + 4 H2O pada suhu dan tekanan yang sama volume gas CO2 yang dihasilkan adalah ?

Solusi :

V

Pada tahun 1811 seorang ilmuan dari Italia Amedeo Avogadro mengemukakan bahwasanya partikel unsur tidak harus berupa atom yang berdiri senidri akan tetapi dapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut dengan molekul unsure.


39. tolong bantuin carikan soal kimia TENTANG HUKUM PROUST beserta pembahasannya.


senyawa besi (ll) terbentuk dari unsur besi dan unsur belerang dgn perbandingan FE:S = 7:4
senyawa besi (ll) sulfida seberat 100gr. berpakah gram besi dan berapa gram belerang yg di perlukan ?
JAWAB:
FE:S = 7:4
jumlah perbandingan = 7+4 =11
massa besi yang di perlukan = 7/11 x 100 gr = 63,63 gram.
massa belerang di perlukan = 4/11 x 100 gr = 36,37 gram.

40. contoh soal hukum hukum dasar kimia


1)APD apa saja yang harus digunakan dalam labolaturium?
2)apa yg harus dilakukan bila terjadi kecelakaan kerja?
3)sebutkan dan jelaskan alat" kimia!

Video Terkait

Kategori kimia